Cucak Gunung: Fakta, Suara, Habitat, dan Keunikan Burung Pegunungan

 

Cucak Gunung adalah burung kicau dari keluarga Pycnonotidae dengan nama ilmiah Pycnonotus bimaculatus. Burung ini termasuk kelompok merbah yang tersebar luas di kawasan pegunungan tropis.

Di kalangan penghobi, Cucak Gunung dikenal karena suara kicauannya yang khas, lantang, dan bervariasi. Burung ini juga kerap dijadikan masteran untuk melatih burung kicau populer seperti Murai Batu, Kacer, dan Cucak Ijo.

Selain itu, Cucak Gunung punya daya tarik fisik dengan kombinasi warna bulu yang indah sehingga mudah dikenali di alam liar.


Ciri Fisik Cucak Gunung

Cucak Gunung memiliki penampilan khas yang membedakannya dari burung kicau lain:

  1. Ukuran tubuh: 20–22 cm.

  2. Warna bulu: Didominasi hijau zaitun dengan bagian perut lebih terang.

  3. Kepala: Gelap, dengan corak putih di bawah mata.

  4. Paruh: Hitam, runcing, dan cukup kuat untuk memakan buah serta serangga.

  5. Ekor: Agak panjang dengan ujung bulu berwarna gelap.

Ciri khas utama yang mudah dikenali adalah adanya bintik putih di pipi, yang menjadi pembeda dari cucak jenis lain.


Habitat dan Persebaran

Sesuai namanya, Cucak Gunung hidup di kawasan pegunungan tropis.

  • Habitat alami: Hutan pegunungan, tepi hutan, kebun kopi di dataran tinggi, hingga perkebunan teh.

  • Ketinggian: 800–2.000 meter di atas permukaan laut.

  • Penyebaran: Banyak ditemukan di Sumatra, Jawa, dan Bali.

Burung ini biasanya terlihat bergerombol kecil atau berpasangan, beterbangan di antara pepohonan sambil mencari buah dan serangga.


Makanan Cucak Gunung

Cucak Gunung adalah omnivora, dengan pola makan:

  • Buah-buahan: Pisang, pepaya, ficus (ara), dan buah hutan kecil.

  • Serangga: Jangkrik, belalang, ulat, laba-laba, dan serangga kecil lainnya.

  • Nektar bunga: Sebagai tambahan energi.

Pola makan ini membuat Cucak Gunung berperan penting sebagai penyebar biji tanaman dan sekaligus pengendali populasi serangga.


Suara Cucak Gunung

Suara Cucak Gunung adalah daya tarik utama bagi para penghobi burung.

  • Keras dan melengking, mampu terdengar jauh.

  • Bervariasi, dengan nada cepat dan tajam.

  • Pandai menirukan, sehingga sering digunakan sebagai masteran.

Tidak heran, burung ini banyak dicari karena kualitas kicaunya yang mendukung burung lain untuk tampil lebih baik dalam kontes.


Reproduksi dan Perilaku Berkembang Biak

  • Musim kawin: Biasanya terjadi saat musim hujan, ketika makanan berlimpah.

  • Sarang: Dibuat dari ranting, daun kering, dan serat tumbuhan, berbentuk cawan kecil di dahan pohon.

  • Telur: Betina bertelur 2–3 butir berwarna putih bercoret halus.

  • Inkubasi: 12–14 hari, dilakukan oleh betina.

  • Anakan: Dirawat bersama oleh induk jantan dan betina hingga bisa terbang.

Burung ini cenderung aktif dan lincah, sering berpindah dari satu pohon ke pohon lain sambil mencari makanan.


Peran Ekologis Cucak Gunung

Cucak Gunung memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem:

  1. Penyebar biji buah hutan → membantu regenerasi hutan pegunungan.

  2. Pengendali serangga liar → menjaga keseimbangan populasi serangga.

  3. Indikator lingkungan sehat → populasinya menandakan ekosistem pegunungan masih terjaga.


Ancaman Terhadap Cucak Gunung

Meski populasinya masih relatif stabil, Cucak Gunung menghadapi ancaman serius:

  • Perburuan liar → ditangkap untuk diperdagangkan sebagai burung peliharaan.

  • Hilangnya habitat → deforestasi dan alih fungsi hutan pegunungan menjadi lahan pertanian.

  • Fragmentasi habitat → menyebabkan berkurangnya area jelajah dan berkembang biak.

Menurut IUCN Red List, Cucak Gunung berstatus Least Concern (LC), tetapi tetap perlu upaya pelestarian agar populasinya tidak menurun.


Fakta Menarik tentang Cucak Gunung

  • Suaranya sangat cocok dijadikan masteran.

  • Hidup berkelompok kecil, kadang bergabung dengan burung merbah lain.

  • Burung ini cepat beradaptasi di perkebunan dataran tinggi.

  • Lebih sering aktif di pagi dan sore hari.

  • Anakan yang baru menetas diberi makan serangga kecil yang dilumatkan induknya.


FAQ Tentang Cucak Gunung

1. Apa nama ilmiah Cucak Gunung?
Pycnonotus bimaculatus.

2. Di mana habitat utama burung ini?
Hutan pegunungan, kebun, dan perkebunan di ketinggian 800–2.000 mdpl.

3. Apa makanan favorit Cucak Gunung?
Buah-buahan manis dan serangga kecil.

4. Apakah Cucak Gunung bisa dijadikan masteran?
Ya, suaranya yang keras dan variatif sangat cocok untuk masteran.

5. Apakah Cucak Gunung dilindungi di Indonesia?
Belum masuk daftar burung dilindungi, tetapi tetap perlu dijaga agar tidak langka.

6. Bagaimana cara membedakan Cucak Gunung dari Cucak Hijau?
Cucak Gunung memiliki bulu hijau zaitun dengan bintik putih di pipi, sementara Cucak Hijau berwarna hijau terang menyeluruh.


Kesimpulan

Cucak Gunung adalah burung kicau eksotis yang menghuni pegunungan Indonesia. Dengan ciri khas bintik putih di pipi, suara keras, dan sifat aktif, burung ini menjadi favorit di kalangan penghobi sekaligus berperan penting dalam ekosistem hutan pegunungan.

🌿 Melestarikan Cucak Gunung berarti menjaga keseimbangan hutan tropis sekaligus mempertahankan salah satu warisan keanekaragaman hayati Nusantara.


Posting Komentar untuk "Cucak Gunung: Fakta, Suara, Habitat, dan Keunikan Burung Pegunungan"