Leopard Gecko: Ciri-Ciri, Habitat, Cara Merawat, dan Fakta Menarik Reptil Eksotis


 

Leopard gecko (Eublepharis macularius) adalah salah satu jenis reptil kecil yang populer sebagai hewan peliharaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Reptil ini berasal dari wilayah kering Asia Selatan seperti Pakistan, India, dan Afghanistan. Nama “leopard gecko” diberikan karena kulitnya memiliki pola bintik hitam menyerupai macan tutul.

Daya tarik utama leopard gecko terletak pada ukurannya yang mungil, sifatnya yang jinak, serta kemudahan dalam perawatan. Mereka menjadi pilihan favorit para pecinta reptil pemula maupun kolektor berpengalaman. Artikel ini akan membahas ciri-ciri, habitat, cara merawat, hingga fakta menarik leopard gecko.


Ciri-Ciri Leopard Gecko

Leopard gecko memiliki tubuh ramping dengan panjang 18–25 cm untuk betina dan 20–28 cm untuk jantan. Berat tubuhnya berkisar 40–80 gram. Kulitnya ditutupi sisik kasar dengan warna dasar kuning pucat hingga oranye, dihiasi bintik hitam khas yang menyerupai macan tutul.

Mata leopard gecko besar dengan pupil vertikal seperti kucing, memudahkan mereka berburu di malam hari. Berbeda dengan kebanyakan tokek, leopard gecko memiliki kelopak mata yang bisa berkedip, membuat wajahnya terlihat lebih ekspresif.

Ekor mereka gemuk dan berfungsi sebagai cadangan lemak. Jika terancam, leopard gecko dapat memutuskan ekornya (autotomi) untuk mengalihkan perhatian predator. Ekor yang hilang bisa tumbuh kembali, meski bentuknya tidak seindah semula.


Habitat dan Persebaran

Leopard gecko berasal dari daerah kering dan semi-gurun di Asia Selatan, meliputi Pakistan, India, Afghanistan, Iran, dan Nepal. Mereka terbiasa hidup di lingkungan berbatu dengan sedikit vegetasi.

Sebagai hewan nokturnal, leopard gecko lebih aktif pada malam hari. Siang hari biasanya mereka bersembunyi di celah batu atau liang tanah untuk menghindari panas. Adaptasi ini membuat mereka mudah dipelihara di rumah dengan kondisi suhu dan pencahayaan yang sesuai.


Perilaku dan Sifat

Leopard gecko dikenal sebagai reptil yang jinak dan mudah beradaptasi. Mereka tidak agresif, jarang menggigit, dan bisa dengan cepat terbiasa dengan manusia jika sering dipegang. Sifat tenang inilah yang membuatnya populer sebagai reptil peliharaan.

Mereka tidak pandai memanjat kaca seperti tokek rumah, karena kakinya tidak memiliki bantalan lengket. Sebaliknya, leopard gecko lebih banyak berjalan di tanah. Suara kecil berupa “klik” kadang terdengar saat mereka merasa terganggu atau ingin berkomunikasi.


Cara Merawat Leopard Gecko

Merawat leopard gecko relatif mudah dibanding reptil lain, sehingga cocok untuk pemula. Berikut panduan singkatnya:

  1. Kandang / Terarium
    Gunakan akuarium atau terarium dengan ukuran minimal 60x30 cm untuk sepasang gecko. Berikan substrat aman seperti kertas, karpet reptil, atau pasir khusus reptil. Tambahkan tempat persembunyian, batu, dan cabang kayu untuk aktivitas.

  2. Suhu dan Pencahayaan
    Leopard gecko membutuhkan suhu hangat sekitar 26–32°C pada siang hari dan 22–26°C pada malam hari. Gunakan lampu pemanas atau under-tank heater. Tidak perlu lampu UVB intensif, tetapi pencahayaan alami tetap bermanfaat.

  3. Pakan
    Leopard gecko adalah insektivora, artinya mereka hanya makan serangga hidup. Pakan umum meliputi jangkrik, ulat hongkong, ulat jerman, dan dubia roach. Serangga harus diberi “gut load” (diberi makan bergizi) dan ditaburi kalsium sebelum diberikan.

  4. Air dan Kelembapan
    Sediakan wadah air bersih setiap hari. Tambahkan kotak kelembapan berisi lumut basah untuk membantu proses ganti kulit.

  5. Kesehatan
    Perhatikan tanda-tanda gecko sehat: tubuh berisi, ekor tebal, mata cerah, dan aktif di malam hari. Jika kurus atau ekornya mengecil, kemungkinan ada masalah kesehatan.


Fakta Menarik Leopard Gecko

  • Jinak dan tidak beracun – Aman dipelihara bahkan untuk anak-anak dengan pengawasan.

  • Masa hidup panjang – Bisa hidup 15–20 tahun jika dirawat dengan baik.

  • Variasi warna (morph) – Hasil penangkaran menghasilkan berbagai warna unik seperti albino, tangerine, dan blizzard.

  • Mampu menyimpan lemak di ekor – Berguna sebagai cadangan energi saat makanan langka.

  • Bisa mengenali pemiliknya – Beberapa leopard gecko terbiasa menyambut pemilik saat diberi makan.


Status Konservasi

Leopard gecko tidak termasuk satwa langka di alam liar dan berstatus Least Concern (LC) menurut IUCN. Populasinya stabil karena habitatnya cukup luas dan mereka mudah berkembang biak.

Namun, perdagangan reptil internasional membuat banyak leopard gecko berasal dari penangkaran, bukan tangkapan liar. Hal ini justru positif karena mengurangi tekanan terhadap populasi di alam.


Kesimpulan

Leopard gecko adalah reptil eksotis kecil yang memikat dengan corak bintik seperti macan tutul, sifat jinak, serta kemudahan dalam perawatan. Dengan karakter tenang, tidak agresif, dan umur panjang, leopard gecko cocok dipelihara oleh pemula maupun kolektor berpengalaman.

Selain menjadi hiburan, memelihara leopard gecko juga memberikan pengalaman unik dalam mengenal dunia reptil. Namun, penting untuk selalu merawatnya dengan benar, menyediakan lingkungan yang sehat, serta memastikan pakan bergizi.

Dengan perawatan yang tepat, leopard gecko dapat menjadi sahabat kecil yang menemani hingga puluhan tahun, sekaligus memperkaya pemahaman kita tentang keanekaragaman reptil dunia.

Posting Komentar untuk "Leopard Gecko: Ciri-Ciri, Habitat, Cara Merawat, dan Fakta Menarik Reptil Eksotis"