Kura-kura Byuku (Batagur borneoensis): Panduan Lengkap Si Cantik Langka dari Muara
Jakarta, Indonesia – Di dunia reptil, ada beberapa spesies yang pesonanya begitu memikat hingga menjadi ikon. Salah satunya adalah Kura-kura Byuku (Batagur borneoensis), yang juga dikenal secara internasional sebagai Painted Terrapin. Dengan corak yang menawan dan statusnya yang sangat langka, Byuku menjadi primadona di kalangan pehobi reptil senior. Namun, di balik keindahannya, terdapat tanggung jawab besar dan serangkaian kebutuhan spesifik yang wajib dipenuhi.
Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal tentang Kura-kura Byuku, mulai dari fakta unik, status konservasi yang mengkhawatirkan, hingga panduan perawatan terbaik bagi mereka yang benar-benar serius untuk memeliharanya secara legal.
Mengenal Kura-kura Byuku: Fakta Unik dan Status Konservasi
Kura-kura Byuku adalah spesies kura-kura air tawar besar yang habitat aslinya berada di wilayah Asia Tenggara, termasuk di muara-muara sungai besar di Kalimantan dan Sumatera, Indonesia. Mereka bukanlah kura-kura biasa yang bisa Anda temukan di sembarang tempat.
Karakteristik Utama:
Transformasi Jantan: Salah satu daya tarik utama Byuku adalah perubahan warna dramatis pada jantan selama musim kawin. Kepala jantan yang biasanya berwarna abu-abu akan berubah menjadi putih cerah dengan garis merah atau oranye menyala di antara matanya, sementara karapas (tempurung) menjadi lebih terang. Betina cenderung memiliki warna yang lebih monoton sepanjang tahun.
Ukuran Impresif: Byuku dapat tumbuh menjadi kura-kura yang cukup besar, dengan panjang karapas dewasa bisa mencapai 50-60 cm. Ini menjadikannya spesies yang membutuhkan ruang sangat luas.
Habitat Spesifik: Mereka adalah penghuni air payau (brackish water). Ini adalah informasi krusial, karena mereka hidup di zona pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut.
Status Konservasi: Sangat Terancam Punah (Critically Endangered) Penting untuk menggarisbawahi bahwa International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah mengklasifikasikan Kura-kura Byuku dalam status Sangat Terancam Punah (Critically Endangered). Populasinya di alam liar terus menurun drastis akibat perburuan liar untuk daging dan telur, serta hilangnya habitat hutan bakau dan muara sungai.
Aspek Legalitas: Bolehkah Memelihara Kura-kura Byuku?
Karena statusnya yang dilindungi secara internasional (CITES Appendix I) dan nasional melalui peraturan perundangan Indonesia (seperti UU No. 5 Tahun 1990 dan PP No. 7 Tahun 1999), memelihara Kura-kura Byuku hasil tangkapan alam adalah tindakan ilegal dan dapat dikenai sanksi pidana.
Satu-satunya cara legal untuk memelihara spesies ini adalah dengan mendapatkan individu dari hasil penangkaran resmi yang memiliki izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Kura-kura tersebut harus disertai dengan dokumen dan sertifikat resmi yang membuktikan asal-usulnya legal. Oleh karena itu, harganya di pasar legal sangat tinggi dan peredarannya sangat terbatas.
Panduan Perawatan di Penangkaran (Aquarium/Paludarium)
Merawat Byuku adalah sebuah komitmen serius dan membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Mereka tidak cocok untuk pemula.
1. Setup Kandang: Paludarium Raksasa
Lupakan akuarium kaca biasa. Seekor Byuku dewasa membutuhkan kolam atau paludarium berukuran minimal 2 meter x 1.5 meter dengan kedalaman air yang cukup agar ia bisa berenang leluasa.
Area Air: Harus menjadi area dominan (sekitar 70-80% dari total area).
Area Darat (Basking Area): Sediakan daratan yang mudah diakses dari air. Area ini digunakan untuk berjemur, mengeringkan tubuh, dan bertelur bagi betina.
2. Kualitas Air - Kunci Utama
Ini adalah bagian tersulit dalam merawat Byuku. Anda harus mereplikasi habitat air payau mereka.
Salinitas: Air tidak bisa tawar sepenuhnya. Anda perlu menambahkan garam akuarium atau marine salt untuk mencapai tingkat salinitas rendah (sekitar 1.005-1.010 pada hidrometer).
Filtrasi: Karena ukurannya yang besar, Byuku menghasilkan banyak kotoran. Anda memerlukan sistem filter eksternal (filter kolam) yang sangat kuat untuk menjaga air tetap bersih dan jernih.
Suhu Air: Jaga suhu air tetap stabil di kisaran 26-29°C menggunakan pemanas akuarium (heater).
3. Suhu dan Pencahayaan (UVB & Basking)
Lampu Pemanas (Basking): Pasang lampu pemanas di atas area darat untuk menciptakan titik berjemur dengan suhu sekitar 32-35°C.
Lampu UVB: Ini wajib ada. Sinar UVB sangat penting untuk sintesis vitamin D3, yang membantu penyerapan kalsium untuk kesehatan tulang dan tempurung. Gunakan lampu UVB 5.0 atau 10.0 dan ganti setiap 6-12 bulan.
Diet dan Nutrisi: Byuku adalah Herbivora
Di alam liar, Kura-kura Byuku adalah pemakan tumbuhan (herbivora), terutama buah-buahan dari pohon bakau dan tanaman air. Kesalahan dalam memberikan pakan berprotein tinggi (seperti daging atau pelet ikan) dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti piramiding (pertumbuhan tempurung abnormal) dan gagal ginjal.
Pakan yang Dianjurkan:
Sayuran Hijau: Kangkung, sawi hijau, selada air.
Tanaman Air: Eceng gondok, duckweed, azolla.
Buah-buahan (sesekali): Pepaya, pisang, dan buah ara.
Pelet Kura-kura: Pilih pelet komersial berkualitas tinggi yang diformulasikan khusus untuk kura-kura herbivora.
Kesimpulan
Kura-kura Byuku adalah manifestasi keindahan alam yang kini berada di ambang kepunahan. Memeliharanya bukan sekadar hobi, melainkan sebuah partisipasi dalam upaya konservasi. Dengan kebutuhan habitat yang sangat spesifik, biaya setup yang tinggi, dan status hukum yang ketat, Byuku hanya cocok untuk pehobi yang sangat berpengalaman, berdedikasi tinggi, dan berkomitmen untuk memperolehnya dari jalur legal. Bagi kebanyakan orang, cara terbaik untuk mencintai Byuku adalah dengan mendukung program-program konservasi yang berjuang untuk menjaga kelestariannya di alam liar.
Posting Komentar untuk " Kura-kura Byuku (Batagur borneoensis): Panduan Lengkap Si Cantik Langka dari Muara"
Posting Komentar