Ayam Mutiara: Ciri-Ciri, Jenis, Cara Pemeliharaan, dan Manfaat Unggas Eksotis


 

Ayam mutiara (Numida meleagris), yang sering disebut juga guinea fowl, adalah salah satu jenis unggas yang unik dengan bulu berbintik menyerupai butiran mutiara. Burung ini berasal dari benua Afrika, khususnya wilayah sub-Sahara, tetapi kini telah menyebar luas ke berbagai negara termasuk Indonesia.

Keistimewaan ayam mutiara bukan hanya pada bulunya yang indah, tetapi juga manfaatnya sebagai penghasil daging, telur, sekaligus penjaga alami dari hama pertanian. Popularitasnya terus meningkat, baik di kalangan peternak maupun penghobi unggas eksotis. Artikel ini akan membahas ciri-ciri, jenis, cara pemeliharaan, serta manfaat ayam mutiara.


Ciri-Ciri Ayam Mutiara

Ayam mutiara memiliki tubuh tegap dengan panjang sekitar 40–60 cm dan berat 1–2 kg. Ciri khas yang paling menonjol adalah bulu berbintik putih di atas dasar hitam atau abu-abu, menyerupai mutiara kecil yang menyelimuti tubuhnya.

Kepala ayam mutiara relatif kecil dengan jengger keras seperti tanduk kecil. Kulit wajahnya tidak berbulu dan berwarna kebiruan dengan sedikit merah di bagian bawah. Paruhnya pendek namun kuat, cocok untuk memakan biji-bijian dan serangga.

Suara ayam mutiara cukup keras dan nyaring. Inilah sebabnya ayam ini sering digunakan sebagai “alarm hidup” di peternakan atau pekarangan rumah, karena akan berbunyi ketika ada orang asing atau predator yang mendekat.


Jenis-Jenis Ayam Mutiara

Secara umum ada beberapa jenis ayam mutiara yang dikenal di kalangan peternak:

  1. Ayam Mutiara Abu (Helmeted Guinea Fowl)
    Jenis paling umum dengan bulu abu-abu gelap berbintik putih.

  2. Ayam Mutiara Putih (White Guinea Fowl)
    Tubuh didominasi bulu putih dengan sedikit bintik samar.

  3. Ayam Mutiara Lavender
    Memiliki warna bulu keabu-abuan pucat dengan corak mutiara lebih halus.

  4. Ayam Mutiara Biru (Royal Purple Guinea Fowl)
    Bulunya lebih gelap dengan kilau kebiruan, sangat indah ketika terkena cahaya.

Variasi ini membuat ayam mutiara tidak hanya dipelihara sebagai sumber pangan, tetapi juga sebagai unggas hias.


Habitat dan Penyebaran

Di habitat aslinya di Afrika, ayam mutiara biasa hidup berkelompok di padang rumput, savana, dan daerah semak belukar. Mereka sering terlihat mencari makan di tanah terbuka sambil berlari cepat ketika ada bahaya.

Kini, ayam mutiara telah dibudidayakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Peternak lokal mulai banyak yang tertarik karena ayam ini tahan penyakit, cepat beradaptasi, dan tidak memerlukan perawatan serumit ayam ras.


Perilaku dan Kebiasaan

Ayam mutiara adalah unggas sosial yang suka hidup berkelompok. Mereka sangat aktif di siang hari, berkeliling untuk mencari makan berupa biji, serangga, dan tanaman kecil. Saat malam, ayam mutiara biasanya bertengger di pohon atau tempat tinggi untuk menghindari predator.

Meski tampak mirip ayam biasa, sifat ayam mutiara lebih mirip burung liar. Mereka lebih waspada, lincah, dan sulit dijinakkan. Jika merasa terganggu, ayam ini akan berteriak keras secara bersamaan, membuatnya berfungsi sebagai penjaga alami.


Cara Pemeliharaan Ayam Mutiara

Bagi peternak pemula, memelihara ayam mutiara bisa menjadi tantangan sekaligus pengalaman menarik. Berikut beberapa hal penting:

  1. Kandang
    Gunakan kandang semi-terbuka dengan ruang cukup luas. Ayam mutiara senang berjalan bebas, jadi sistem umbaran lebih disarankan.

  2. Pakan
    Pakan bisa berupa biji-bijian (jagung, padi, sorgum) ditambah dedak, serta sayuran hijau. Ayam ini juga sangat suka memakan serangga, yang justru membantu mengurangi hama kebun.

  3. Perawatan Anak Ayam (Puyuh Mutiara)
    Anak ayam mutiara perlu suhu hangat dan perlindungan ekstra karena lebih rentan dibanding ayam dewasa.

  4. Kesehatan
    Secara umum ayam mutiara lebih tahan penyakit daripada ayam ras. Namun, vaksinasi dasar tetap penting untuk mencegah penyakit unggas.


Manfaat Ayam Mutiara

  1. Penghasil Daging dan Telur
    Daging ayam mutiara lebih rendah lemak dibanding ayam biasa, sehingga dianggap lebih sehat. Telurnya lebih kecil, tetapi cangkangnya keras dan tahan lama.

  2. Pengendali Hama Alami
    Ayam mutiara memakan belalang, kutu, ulat, dan bahkan tikus kecil, sehingga bermanfaat untuk pertanian organik.

  3. Penjaga Alam
    Suara keras ayam mutiara menjadikannya sebagai alarm alami untuk memperingatkan adanya bahaya.

  4. Unggas Hias
    Bulu berbintik indah menjadikan ayam mutiara populer sebagai koleksi unggas eksotis.


Fakta Unik Ayam Mutiara

  • Bisa berlari sangat cepat, meski jarang terbang jauh.

  • Hidup berkelompok dengan sistem sosial yang kuat.

  • Sering dianggap hewan sakral di beberapa budaya Afrika.

  • Telurnya bisa bertahan hingga 6 bulan jika disimpan dengan baik.

  • Tahan terhadap cuaca panas dan kering, cocok dipelihara di daerah tropis.


Kesimpulan

Ayam mutiara adalah unggas eksotis yang menggabungkan keindahan, manfaat, dan ketahanan tubuh. Dengan bulu berbintik menyerupai mutiara, suara khas, serta sifat sosialnya, ayam ini menjadi pilihan menarik untuk peternakan maupun peliharaan hias.

Selain menghasilkan daging dan telur yang bergizi, ayam mutiara juga berperan sebagai pengendali hama alami dan penjaga pekarangan. Keberadaannya membuktikan bahwa unggas bukan hanya sekadar hewan ternak, tetapi juga bagian penting dari ekosistem dan kebudayaan.

Melestarikan dan mengembangkan ayam mutiara berarti menambah kekayaan keanekaragaman unggas di Indonesia sekaligus memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

Posting Komentar untuk "Ayam Mutiara: Ciri-Ciri, Jenis, Cara Pemeliharaan, dan Manfaat Unggas Eksotis"