Paok Pancawarna: Burung Cantik dan Pemalu dari Hutan Tropis Indonesia
Paok Pancawarna adalah salah satu burung kicau cantik khas Indonesia yang terkenal dengan bulunya yang penuh warna. Nama “pancawarna” sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti lima warna, menggambarkan betapa kaya variasi warna pada tubuh burung ini.
Di dunia ilmiah, burung ini dikenal sebagai Hydrornis guajanus dan termasuk dalam keluarga Pittidae, kelompok burung paok yang menyebar di Asia Tenggara.
Nama Ilmiah dan Klasifikasi
-
Nama ilmiah: Hydrornis guajanus
-
Keluarga: Pittidae
-
Ordo: Passeriformes
-
Nama lain: Blue-winged Pitta (dalam bahasa Inggris), Paok Pancawarna (Indonesia)
Ciri Fisik Paok Pancawarna
Paok Pancawarna memiliki tubuh mungil, panjangnya sekitar 20–22 cm, dengan tampilan penuh warna kontras yang membuatnya sangat menonjol di hutan tropis.
Warna Bulu Jantan vs Betina
-
Jantan: Kepala hitam dengan garis alis kuning cerah, punggung cokelat, sayap biru berkilau, perut kemerahan, ekor biru terang.
-
Betina: Lebih redup, dominasi cokelat kemerahan, tanpa garis biru mencolok di dada.
Ukuran Tubuh dan Karakter Visual
-
Panjang tubuh: ±22 cm
-
Berat: ±80 gram
-
Mata: hitam bulat besar, memberi kesan waspada
-
Paruh: hitam, kuat, cocok untuk memakan serangga dan siput
Perbedaan dengan Burung Paok Lain
Paok Pancawarna sering disamakan dengan paok jenis lain seperti Paok Hijau atau Paok Kepala Biru. Namun, ciri khas kombinasi lima warna pada tubuhnya menjadikannya paling mudah dikenali.
Habitat dan Persebaran
Habitat Alami di Hutan Tropis
Paok Pancawarna hidup di hutan primer dan sekunder, terutama di lantai hutan dengan tutupan vegetasi lebat. Mereka lebih suka area lembap, dekat sungai kecil atau rawa.
Persebaran di Indonesia dan Asia Tenggara
-
Indonesia: Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali
-
Asia Tenggara: Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand
Burung ini biasanya mendiami ketinggian hingga 1.500 mdpl.
Peran Ekologis dalam Ekosistem
Sebagai pemakan serangga dan siput, Paok Pancawarna membantu mengendalikan populasi serangga di lantai hutan. Dengan demikian, ia berperan penting menjaga keseimbangan ekosistem.
Pola Makan dan Kebiasaan Harian
Jenis Makanan Favorit
-
Semut
-
Kumbang
-
Rayap
-
Siput air kecil
-
Cacing tanah
Cara Berburu Mangsa
Paok Pancawarna aktif mencari makan di lantai hutan. Mereka melompat-lompat kecil sambil mengais daun kering dengan paruh untuk menemukan mangsa.
Hubungan dengan Rantai Makanan Hutan
Sebagai predator serangga, burung ini menjaga agar populasi serangga tidak berlebihan. Sebaliknya, mereka juga menjadi mangsa alami predator lebih besar seperti ular dan burung elang.
Perilaku dan Karakteristik
Sifat Pemalu dan Soliter
Paok Pancawarna dikenal pemalu. Mereka lebih sering hidup sendirian atau berpasangan. Saat merasa terganggu, burung ini cepat bersembunyi di balik semak lebat.
Suara dan Panggilan Khas
Suara mereka berupa siulan melengking yang khas, biasanya terdengar di pagi hari atau sore menjelang senja. Bagi pengamat burung, suara ini menjadi tanda keberadaan Paok Pancawarna di hutan.
Cara Bersarang dan Berkembang Biak
-
Musim kawin: Umumnya saat musim hujan
-
Sarang: Dibuat dekat tanah dari ranting, daun kering, dan lumut
-
Telur: 3–5 butir berwarna putih berbintik
-
Inkubasi: 14–16 hari
Status dan Perlindungan
Ancaman terhadap Populasi
-
Hilangnya habitat akibat deforestasi dan alih fungsi hutan.
-
Perburuan liar untuk dijual sebagai burung peliharaan.
-
Fragmentasi hutan yang mengganggu pola berkembang biak.
Perburuan dan Perdagangan Ilegal
Meskipun pemalu, burung ini tetap diburu karena keindahan warnanya. Perdagangan ilegal burung kicau menjadi ancaman besar.
Upaya Konservasi dan Peraturan
-
Di Indonesia, Paok Pancawarna termasuk satwa dilindungi.
-
Dilarang ditangkap, diperdagangkan, atau dipelihara tanpa izin.
-
Upaya konservasi dilakukan dengan menjaga kawasan hutan tropis.
Keunikan dan Fakta Menarik Paok Pancawarna
Mengapa Disebut Burung Pemalu?
Karena jarang terlihat di alam terbuka. Mereka lebih banyak bersembunyi di balik semak atau vegetasi rapat.
Daya Tarik bagi Pengamat Burung
Bagi birdwatcher, menemukan Paok Pancawarna di hutan adalah pengalaman langka dan memuaskan, karena butuh kesabaran tinggi.
Tabel Fakta Cepat Paok Pancawarna
Fakta | Keterangan |
---|---|
Nama ilmiah | Hydrornis guajanus |
Panjang tubuh | 22 cm |
Warna khas | Kombinasi 5 warna (kuning, biru, merah, cokelat, hitam) |
Habitat | Hutan primer & sekunder, dataran rendah – 1.500 mdpl |
Persebaran | Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Malaysia, Thailand |
Status | Satwa dilindungi di Indonesia |
Perilaku | Pemalu, soliter, mencari makan di lantai hutan |
FAQ tentang Paok Pancawarna
1. Apa itu Paok Pancawarna?
Burung cantik berwarna-warni dari keluarga Pittidae, dikenal dengan sifat pemalu.
2. Apa makanan utama Paok Pancawarna?
Serangga seperti semut, rayap, kumbang, serta siput kecil dan cacing.
3. Di mana habitatnya?
Hutan primer dan sekunder dengan vegetasi rapat, hingga ketinggian 1.500 mdpl.
4. Apakah Paok Pancawarna bisa dipelihara?
Tidak boleh, karena termasuk satwa dilindungi di Indonesia.
5. Bagaimana cara mengenali burung ini di hutan?
Dari suara siulan melengking serta warna bulunya yang kontras.
6. Apa perbedaan jantan dan betina?
Jantan lebih cerah dengan sayap biru, betina lebih redup kemerahan.
7. Mengapa disebut burung pemalu?
Karena sering bersembunyi di semak dan jarang terlihat di alam terbuka.
8. Bagaimana status konservasinya?
Populasi menurun, sehingga masuk daftar satwa dilindungi.
Kesimpulan
Paok Pancawarna adalah salah satu burung tercantik dari hutan tropis Indonesia. Dengan kombinasi warna memukau dan sifat pemalunya, burung ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengamat burung.
Namun, populasi mereka menghadapi ancaman serius akibat hilangnya habitat dan perburuan liar. Oleh karena itu, perlindungan habitat dan penegakan hukum menjadi kunci utama untuk melestarikan Paok Pancawarna di alam.
🌿 Dengan menjaga kelestarian burung pemalu ini, kita juga menjaga warisan keanekaragaman hayati Nusantara untuk generasi mendatang.
Posting Komentar untuk "Paok Pancawarna: Burung Cantik dan Pemalu dari Hutan Tropis Indonesia"
Posting Komentar